HAK ATAS TANAH ADAT DI SUMENEP: PERALIHAN KEPEMILIKAN DARI KERAJAAN KEPADA SUBYEK HUKUM PERSEORANGAN

  • Sri Murniati Magister Hukum, Universitas Wiraraja, Sumenep, Indonesia
  • Slamet Suhartono Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Surabaya, Indonesia
  • Sjaifurrachman Sjaifurrachman Magister Hukum, Universitas Wiraraja, Sumenep, Indonesia
Keywords: Percaton Asta Tinggi, Land Rights Transfer, Land Registration

Abstract

The ownership of Percaton Asta Tinggi land is governed similarly to other types of land ownership. If individual ownership is not recognized, the land is considered state property under the state's full control. This situation reflects a legal vacuum, creating ongoing issues due to the lack of a clear legal framework for ownership and authority over the land. This study examines the management, ownership, status, and authority concerning Percaton Asta Tinggi land. Findings reveal that the land is managed by the Somala Addition Foundation, with control entrusted to the guardians of Asta Tinggi as managers and custodians, as specified by a specific decree. The land is registered under a use-rights certificate, granting the foundation authority to manage the land based on the Regent's Decree. The decree restricts the land's purpose solely for management and benefit utilization, prohibiting personal ownership or sale. While land transfer registrations follow standard procedures, the registration of Percaton Asta Tinggi land is deemed invalid and nullified when intended for sale. This study underscores the need for a legal framework to address the specificities of managing and transferring rights over Percaton Asta Tinggi land.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arba, M. (2021). Hukum Agraria Idonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Arida, N. S. (2017). Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desa Wisata. Jurnal Analisis Pariwisata, 17(1).

Amiludin. Ahmad, D.N., Razif, I.M., Albab, U. (2023). Transaksi Jual Beli Tanah Girik Dan Kekuatan Hukumnya. Jurnal Dinamika, 8(1).

Dewi, I. G. A. W. (2022). Implikasi Hukum Terhadap Pengikatan Tanah Girik Dengan Surat Kuasa Menjual Agunan. Jurnal Kertha Semaya, 10(10).

Esmi Warassih. (2005). Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosiologis. PT. Suryandaru Utama.

Firmansyah Rahim. (2012). Buku Pedoman Kelompok Sadar Wisata. Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hadjon, P. M. (1994). Pengkajian Ilmu Hukum Dogamatik. In Majalah Yuridika.

Hakim, R., & Mezak, M. H. (2013). Jenis, Metode, dan Pendekatan dalam Penelitian Hukum. Ltiw Review. Fakultas Hukum Universiius Pelita Harupan, V(3). https://www.mendeley.com/catalogue/7aeb293a-e012-31ea-ae62-1bb987cb5a3b/?utm_source=desktop&utm_medium=1.19.8&utm_campaign=open_catalog&userDocumentId=%7Bd2760f77-3803-41d5-a816-592bac22cfab%7D

Hasbullah, F. H. (2002). Hukum Kebendaan Perdata: Hak-Hak Yang Memberi Kenikmatan. Ind Hill-Company.

Harsono, B. (2015). Hukum agraria Indonesia : sejarah pembentukan undang-undang pokok agraria, isi dan pelaksanaannya. Penerbit Universitas Trisakti.

Iftitah, A. (2018). PELAKSANAAN PASAL 4 AYAT (1) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR DI KABUPATEN BLITAR. Jurnal Supremasi, 7(1), 2. https://doi.org/10.35457/supremasi.v7i1.373

Iftitah, A. (Ed.). (2023a). Metode Penelitian Hukum (Mei 2023). Sada Kurnia Pustaka. https://repository.sadapenerbit.com/index.php/books/catalog/book/54

Iftitah, A. (2023b). Pembaharuan Hukum Tanah. In Hukum Agraria. Get Press.

Kania Venisa Rachim, Vicko Taniady, R. D. S. (2022). Rekonseptualisasi Pembentukan Pengadilan Agraria di Indonesia: Upaya Perlindungan Hak Warga Negara Atas Tanah. Jurnal Studia Legalia : Jurnal Ilmu Hukum, 3(2). https://doi.org/https://dx.doi.org/10.61084/jsl.v3i02.30

Kuntowijoyo. (1994). Radikalisasi Petani. Bentang Budaya.

Liliyani, P., Nugroho, T., & Andari, D. W. T. (2020). INVENTARISASI PENGUASAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH (IP4T) PARTISIPATIF DI KABUPATEN MADIUN. Jurnal Tunas Agraria, 3(2).

Rahardjo, S. (2006). Membedah Hukum Progresif. PT Kompas Media Nusantara.

Rahmawati, S. (2023). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila terhadap Pengaturan Hak Pengelolaan Atas Tanah. AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation, 3(1), 52–60. https://doi.org/10.55180/aft.v3i1.718

Ramaiah, S. (2007). Kecemasan, Bagaimana Mengatasi penyebabnya?. Jakarta : Pustaka Populer Obor.

Sari, I. (2017). Hak-hak atas tanah dalam sistem hukum pertahanan di indonesia menurut undang-undang pokok agraria (UUPA). Jurnal Mitra Manajemen, 9(1).

Sapriadi. (2015). Redistribusi Tanah Negara Obyek Landreform dalam Mendukung Program Reforma Agraria di Kabupaten Sumbawa. Jurnal IUS, 3(8).

Sonata, D. L. (2014). Metode Penelitian Hukum Normatif Dan Empiris: Karakteristik Khas Dari Metode Meneliti Hukum. Fiat Justicia Jurnal Ilmu Hukum, Volume 8(1).

Sutaryono, Amien Tohari, Anik Iftitah, A. N. L. (2012). PERJUANGAN UNTUK MENJADI BAGIAN DARI PROSES PERUBAHAN AGRARIA YANG MENGUNTUNGKAN (Studi Kasus Perkebunan Sawit di Kabupaten Sarolangun, Jambi). In Kebijakan, Konflik, dan Perjuangan Agraria Indonesia Awal Abad 21 (Hasil Penelitian Sistematis STPN, 2012). Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasiona. http://repository.stpn.ac.id/236/1/Monografi sistematis 51-84.pdf

Published
2024-12-21
How to Cite
Murniati, S., Suhartono, S., & Sjaifurrachman, S. (2024). HAK ATAS TANAH ADAT DI SUMENEP: PERALIHAN KEPEMILIKAN DARI KERAJAAN KEPADA SUBYEK HUKUM PERSEORANGAN. Collegium Studiosum Journal, 7(2), 353-363. https://doi.org/10.56301/csj.v7i2.1394