DUTIES AND AUTHORITY OF A NOTARY IN PRODUCING LAND DEEDS
Abstract
Case Study 179/PDT.G/2022/PN.PLG is used to examine the roles and responsibilities of notaries in the creation of land deeds. Two primary lines of inquiry emerge from this statement of need for more study: (1) what are the responsibilities and powers of a notary in producing land deeds, and (2) what is the notary's responsibility for the land deeds he makes? A normative judicial methodology was used for this study. The result of this research is a notary's power to create land deeds is limited by Article 15 of the Law on the Position of Notaries. In compliance with legal mandates like the Government Regulation on PPAT, the Land Deed Making Officer (PPAT) is also empowered to create land deeds. A notary's ability to create certain property deeds, such as a Sale and Purchase Agreement Deed, is constrained by the PPAT's duties. The notary's obligation for land deeds depends on the cause of the inaccuracy. If the notary's mistake causes financial harm, the victim may file a civil lawsuit against the official. The UUJN also suggests possible criminal and administrative consequences, such as temporary termination. If the notary has followed all applicable laws and regulations and an honest mistake has occurred, the notary is immune from liability. This study's findings give a summary of the complexities involved in notaries' roles in drafting property deeds and fulfilling their obligations under relevant laws.
Downloads
References
Afifah, K. (2017). Tanggung jawab dan Perlindungan Hukum bagi Notaris secara Perdata terhadap Akta yang dibuatnya. Lex Renaissance, 2(1), 10–10. Diambil dari https://journal.uii.ac.id/Lex-Renaissance/article/download/7999/pdff
Alfiansyah, A. (2015). Urgensi Perjanjian Pengikatan Jual Beli (Ppjb) Hak Atas Tanah yang Dibuat oleh Notaris (PhD Thesis, Brawijaya University). Brawijaya University. Diambil dari https://www.neliti.com/publications/35682/urgensi-perjanjian-pengikatan-jual-beli-ppjb-hak-atas-tanah-yang-dibuat-oleh-not
Anshori;, A. G. (2009). Lembaga kenotariatan Indonesia: Perspektif hukum dan etika / Abdul Ghofur Anshori. UII Press. (Yogyakarta). Diambil dari //senayan.iain-palangkaraya.ac.id/index.php?p=show_detail&id=14916&keywords=
Doly, D. (2016). Kewenangan Notaris dalam Pembuatan Akta yang berhubungan dengan Tanah. Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan, 2(2), 269–286. https://doi.org/10.22212/jnh.v2i2.217
Handayana, I., & Puspawati, I. G. A. (t.t.). Peran Dan Kewenangan Notaris Sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal Di Indonesia. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum. Diambil dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/download/8258/6160
Hartono, N. M., & Raisah, K. (2023). Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan Akta Berkaitan Dengan Pertanahan. Notarius, 16(1), 141–149. https://doi.org/10.14710/nts.v16i1.38986
Indroharto, I., & Perdata, H. (1994). Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Larasati, F. R., & Bakri, M. (2018). Implementasi Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2016 pada Putusan Hakim dalam Pemberian Perlindungan Hukum bagi Pembeli Beritikad Baik. Jurnal Konstitusi, 15(4), 881–902. https://doi.org/10.31078/jk15410
Latumeten, P. (2018). Dasar-Dasar Pembuatan Akta Kuasa Otentik Berikut Contoh Berbagai Akta Kuasa Berdiri Sendiri dan Accessoir, cet. 1. Depok: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Makarim, E. (2020). Notaris dan transaksi elektronik: Kajian hukum tentang cybernotary atau electronic notary. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mamminanga, A. (2008). Pelaksanaan Kewenangan Majelis Pengawas Notaris Daerah dalam Pelaksanaan Tugas Jabatan Notaris berdasarkan UUJN (Thesis). Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Paramaningrat Manuaba, I. B., Parsa, I. W., & Ketut Ariawan, I. G. (2018). Prinsip Kehati-hatian Notaris dalam Membuat Akta Autentik (Journal:eArticle, Udayana University; Vol. 03, hlm. 241261). Udayana University. https://doi.org/10.24843/AC.2018.v03.i01.p05
Philipus, H. M., Martosoewignjo, S. S., & Basah, S. (1994). Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ridodi, M. A. (2017). Batasan Kewenangan Notaris dan Ppat dalam Membuat Akta yang Berkaitan dengan Tanah. Lambung Mangkurat Law Journal, 2(1), 144735. Diambil dari https://scholar.archive.org/work/kip7urzim5c2tbjgfggatkxg34/access/wayback/https://lamlaj.ulm.ac.id/web/index.php/abc/article/download/35/pdf_7
Ridwan, H. R. (2011). Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi. Jakarta: Radja Grafindo Persada.
Sakinah, A. S., & Hoesin, S. H. (2022). Implementasi Tugas dan Kewenangan Notaris dalam Pelaksanaan Transaksi Jual Beli Tanah (Studi Kasus Sengketa Tanah di Wilayah Jakarta Barat). PALAR (Pakuan Law review), 8(2), 617–638. Diambil dari https://journal.unpak.ac.id/index.php/palar/article/view/5628
Sumardjono, M. S. (2006). Kebijakan pertanahan: Antara regulasi dan implementasi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Supriadi, S. (2023). Hukum Agraria. Sinar Grafika.
Tobing, Y. J. J. (2010). Pengawasan Majelis Pengawas Notaris Dalam Pelanggaran Jabatan dan Kode Etik Notaris (Studi Kasus: MPP Nomor: 10/B/MJ. PPN/(2009) jo. Putusan MPW Nomor: 131/MPW-JABAR/2008) (Dissertation). Universitas Indonesia, Depok.
Copyright (c) 2023 Natasya Rizki Asti, Fransiscus Xaverius Arsin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.