PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN KEKERASAN SEKSUAL
Abstract
Sexual harassment is regulated under Law Number 12 of 2022 concerning the Crime of Sexual Violence. Article 4 paragraph 2 of the law stipulates that anyone who commits non-physical actions such as gestures, writings, and/or words related to another person's body parts or sexual desires can be subject to criminal sanctions for non-physical sexual harassment. Offenders proven to have violated this law may face imprisonment of up to nine months and/or a maximum fine of IDR 10 million. The purpose of this research is to analyze the legal protection for victims of sexual violence based on the perspective of Law Number 12 of 2022 concerning the Crime of Sexual Violence, and to analyze the legal consequences of such protection. The method used is normative legal research. Based on the findings, the legal protection for victims of sexual violence under this law represents a significant milestone in Indonesia’s legal framework. The law progressively places the victim at the center of the legal process and broadens the definition of sexual violence beyond what was previously outlined in the Criminal Code (KUHP). Through this law, victims are granted broader rights, including legal assistance, rehabilitation, protection from intimidation, and recovery services. On the other hand, law enforcement officers have greater legal obligations to carry out investigations and trials with a victim-centered approach. The legal consequences of this protection not only affect the perpetrators in the form of criminal sanctions and additional penalties, but also impose institutional responsibilities on the state, including the provision of recovery services and reforming legal approaches. However, implementation challenges such as limited understanding among law enforcement, lack of support facilities, and low public legal literacy remain significant obstacles that must be addressed.
Downloads
References
Amiruddin, & Asikin, Z. (2020). Pengantar metode penelitian hukum. Depok: Rajawali Press.
Amiruddin, Mariana, Sitohang, V., dkk. (2023). Lembar fakta catatan tahunan Komnas Perempuan tahun 2023. Komnas Perempuan. https://komnasperempuan.go.id
Apeldoorn, L. J. van. (1994). Introduction to jurisprudence (Ed. ke-5). Leiden: E.J. Brill.
Asplund, K. D., Suparman, & Riyadi, E. (n.d.). Hukum hak asasi manusia. Yogyakarta: PUSHAM UII.
Dase. (n.d.). Tinjauan hukum internasional terkait perlindungan perempuan dari kekerasan seksual menurut Beijing Declaration.
Fauzia, M., & Rastika, I. (2025, Juni 22). Ini 9 jenis kekerasan seksual yang diatur dalam UU TPKS. Kompas. https://nasional.kompas.com
Gultom, M. (2014). Perlindungan hukum terhadap anak dan perempuan. Bandung: PT Revika Aditama.
Hamim, A., & Rosenberg, R. (2003). Kajian perundang-undangan Indonesia, dalam perdagangan dan anak di Indonesia. Jakarta: USAID.
Hanifah, S. A. (2001). Wacana kekerasan seksual di dunia akademik pada media online (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah).
Hilmi, M. F. (2019). Kekerasan seksual dalam hukum internasional. Jurist-Diction, 2(6), 2204.
Junaidi, M. (2023). Evaluating the effectiveness of Indonesia’s new sexual violence law. Legal Studies Review, 25(1).
Lestari, N. (2024). Psychosocial support for sexual violence victims in Indonesia: An evaluation. Journal of Social Work and Welfare, 18(2).
Marpaung, L. (1996). Kejahatan terhadap kesusilaan dan masalah prevensinya. Jakarta: Sinar Grafika.
Martha, A. E. (2003). Perempuan kekerasan dan hukum. Yogyakarta: UII Press.
Maulida, F. R. (2021). Kebijakan terhadap rancangan undang-undang tentang penghapusan kekerasan seksual di Indonesia: Urgensi dan dinamika [Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta].
McDonald, P., & Charles, P. (2021). Sexual harassment: Definitions and dimensions. Journal of Gender Studies, 20(4).
Muhammad, H. (2022). Implikasi yuridis pengaturan hak korban tindak pidana kekerasan seksual dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 9(1).
Mulyati, S., Rahmadina, A. D., & Pangestuti, R. S. (2022). Supporting pencegahan kekerasan seksual pada perempuan, anak, dan remaja di Kelurahan Pulogebang dan Desa Telajung. Community Engagement & Emergence Journal, 3(1).
Nuraini, A., Terre, E. R., & Sendjaja, B. F. (Eds.). (n.d.). Hukum pidana internasional dan perempuan: Sebuah resource book untuk praktisi. Jakarta: Komnas Perempuan.
Pemerintah Republik Indonesia. (2022). Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Lembaran Negara Tahun 2022 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6792.
Rahardjo, S. (2010). Penegakan hukum progresif. Jakarta: Buku Kompas.
Risal. (2022). Perlindungan hukum terhadap korban kekerasan seksual pasca pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual: Penerapan dan efektivitas. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana dan Ketatanegaraan, 11(1).
Rizqian, I. (2021). Upaya perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban tindak pidana kekerasan seksual dikaji menurut hukum pidana Indonesia. Journal Justiciabellen, 1(1).
Sari, E. (2022). Understanding sexual coercion: A comprehensive review. Journal of Legal Studies, 18(1).
Shelley, L. (2020). Human trafficking and sexual exploitation. International Review of Victimology, 26(2).
Sitompul, A. H. (2015). Kajian hukum tentang tindak kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia. Lex Crimen, 4(1).
Thoeng, S. (Ed.). (n.d.). Modul dan pedoman kekerasan seksual: 15 bentuk kekerasan seksual sebuah pengenalan. Jakarta: Komnas Perempuan.
Triwijati, N. K. E. (n.d.). Pelecehan seksual: Tinjauan psikologis. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya dan Savy Amira Women’s Crisis Center.
Tuage, S. N. (2013). Perlindungan hukum terhadap saksi dan korban oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Lex Crimen, 2(2), 56.
UNICEF. (2023). Sexual exploitation and abuse: A global overview. UNICEF Reports.
Wahyu, A. (2022). Percepatan penyusunan aturan turunan UU TPKS. Jakarta: Kemenko PMK.
World Health Organization. (2022). Sexual violence. WHO Guidelines.
Copyright (c) 2025 Windy Widya Sistha, Irawan Harahap, Rudi Pardede

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.