ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENERAPAN UNSUR DILAMPAUINYA BAKU MUTU LINGKUNGAN DALAM PUTUSAN HAKIM PADA KASUS KEBAKARAN LAHAN
Abstract
The objective of this research is to analyze the Juridical Analysis of the Application of the Element of Exceeding Environmental Quality Standards in Judges’ Decisions on Land Fire Cases, and to examine the legal consequences arising from such application. The method used is normative legal research. Based on the research findings, it is known that the juridical analysis of the application of the element of exceeding environmental quality standards in judicial decisions on land fire cases shows that this element plays a central role in proving the occurrence of environmental pollution or damage. Environmental quality standards serve as objective benchmarks established through regulation to determine whether the environmental condition remains within acceptable limits or has been polluted. In land fire cases, the exceedance of air, soil, or water quality standards becomes strong evidence that an environmental law violation has occurred. However, in judicial practice, the application of this element remains suboptimal. Many court decisions have not used scientific test results related to environmental quality standards as a primary legal consideration. This is due to several factors, including the limited technical capacity of law enforcement officers, weak scientific evidence presented by investigators and prosecutors, and the lack of judges' understanding of technical aspects in environmental law. As a result, many perpetrators of land fires, particularly corporations, are not held fully accountable under the law. Legal consequences of applying the element of exceeding environmental quality standards in judicial decisions on land fire cases include criminal sanctions, the application of the strict liability principle, obligations for compensation and environmental restoration, and administrative sanctions such as revocation of business licenses or suspension of activities
Downloads
References
Abdullah, M. (2010). Al-Qur’an & konservasi lingkungan (Argumen konservasi lingkungan sebagai tujuan tertinggi syariah). Jakarta: Dian Rakyat.
Aditama. (1999). Dampak asap kebakaran hutan terhadap kesehatan. Jakarta: YP IDI & IDKI.
Anonim. (2025, Juni 20). Sebab kebakaran hutan Indonesia. ISSDP. http://www.issdp.or.id/v2
Anggarasena, B. (2010). Strategi penegakan hukum dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas dan mewujudkan masyarakat patuh hukum (Tesis, Universitas Diponegoro).
Arief, A. (2010). Hutan dan kehutanan. Yogyakarta: Kanisius.
Ariman, M. R. (1988). Fungsi hukum pidana terhadap perbuatan pencemaran lingkungan hidup. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Briggs, J., & Waite, A. (2014). Global environmental law practice. Natural Resources & Environment, 29(1).
Erwin, M. (2009). Hukum lingkungan (Dalam sistem kebijaksanaan pembangunan lingkungan hidup). Bandung: Refika Aditama.
Hamzah, A. (2005). Penegakan hukum lingkungan. Jakarta: Sinar Grafika.
Hardjasoemantri, K. (2005). Hukum tata lingkungan (Ed. ke-7, Cet. ke-17). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Harian Republika. (2025, Juni 20). BNPB: Kerugian kebakaran Riau capai Rp. 20 triliun.
Hoesein, Z. A. (2012). Pembentukan hukum dalam perspektif pembaruan hukum (Law making on the perspective of legal reformation). Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 1(3).
Kusumaatmadja, M. (2020). Pengaturan hukum masalah lingkungan hidup manusia: Beberapa pikiran dan saran. Bandung: Bina Cipta.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2023). Putusan Nomor 603/Pid.B/LH/2023/PN Rhl.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2024a). Putusan Nomor 4/Pid.B/LH/2024/PN Rh.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2024b). Putusan Nomor 239/Pid.B/LH/2024/PN Rhl.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2024c). Putusan Nomor 251/Pid.B/LH/2024/PN Rhl.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2024d). Putusan Nomor 859/PID.SUS-LH/2024/PT PBR.
Rochati, N., Sularto, R. B., & J.I.S. (2017). Kajian kriminologi terkait penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana pembakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. Diponegoro Law Journal, 26(22).
Sagala, M. (2012). Kerusakan lingkungan hidup akibat limbah industri. Stevia, 2(1). ISSN: 2087-6939.
Slater, A. M. (2015). International environmental law, policy, and ethics (2nd ed.). Environmental Law Review, 17(2).
Soemarwoto, O. (2009). Analisis mengenai dampak lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University.
Subagyo, P. J. (2005). Hukum lingkungan: Masalah dan penanggulangannya. Jakarta: Rineka Cipta.
Supardi, I. (2003). Lingkungan hidup dan kelestariannya. Bandung: Alumni.
Syamsuharya, B. (2008). Penerapan prinsip hukum pelestarian fungsi lingkungan hidup dalam aktivitas industri nasional: Sebuah upaya penyelamatan lingkungan hidup dan kehidupan antar generasi. Bandung: PT Alumni.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (2009). Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059.
Copyright (c) 2025 Yohanes Untung Sormin, Bagio Kadaryanto, Irawan Harahap

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.