Pelatihan Ice Breaking dalam Mengoptimalisasi Kegiatan Pembelajaran Bagi Guru SMK PGRI 39 Jakarta
Abstract
Era modernisasi belajar bukan lagi menjadi kegiatan sehari-hari yang dinikmati oleh para siswa. Siswa malas atau bosan dalam belajar merasa ingin melepaskan kegiatan lain yang menyenangkan dibandingkan dengan kegiatan belajar lainnya, seperti bermain handphone, bermain game online, dan menggangu teman. Kegiatan belajar membutuhkan konsentrasi yang intens. Pembelajaran yang diselingi ice breaking ini memberikan semangat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan juga melatih konsentrasi peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan. Kegiatan ice-breaking dengan variasi dan ekspresi yang sesuai telah terbukti mengembalikan konsentrasi siswa. Hasil survei awal di SMK PGRI 39 Jakarta, guru-guru belum mampu secara optimal mengupayakan kegiatan ice breaking dengan baik, untuk mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu, setelah berdiskusi dengan kepala sekolah dan para guru, maka ditentukan solusi berupa pelatihan penggunaan ice breaking dalam mengoptimalisasi pembelajaran untuk para guru. Pemilihan teknik penyelesaian masalah berbentuk “pelatihan” dikarenakan melalui teknik tersebut, guru dapat belajar sekaligus mempraktikan atau learning by doing. Peningkatan keterampilan dan kemampuan guru-guru dalam menggunakan teknik ice breaking dalam pembelajaran akan dibuktikan dengan praktek ice breaking dalam pembelajaran. Pelatihan ini diberikan kepada 15 orang guru sebagai peserta dengan secara workshop dan dengan menggunakan simulasi. Hasil dari pelatihan ini, guru-guru bisa mengetahui bentuk-bentuk dari ice breaking dan mampu mensimulasikan dalam kelas contoh.
Downloads
References
Algivari, A., & Mustika, D. (2022). Teknik Ice Breaking pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Journal of Education Action Research, 6(4), 433–439. https://doi.org/10.23887/jear.v6i4.53917
Harianja, M. M., & Sapri, S. (2022). Implementasi dan Manfaat Ice Breaking untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 1324–1330. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i1.2298
Khoerunisa, T., & Amirudin, A. (2020). Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon. EduBase: Journal of Basic Education, 1(1), 84. https://doi.org/10.47453/edubase.v1i1.47
Larson, B. E., & Keiper, T. A. 2011. Instructional Strategies for Middle and Secondary Social Studies. New York, NY: Taylor and Francis Group.
Marzatifa Leta, Inayatillah, A. M. (2021). Ice Breaking: Implementasi, Manfaat dan Kendalanya untuk Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa. Al - Azkiya: Jurnal Ilmiah Pendidikan MI/SD, 6(2), 132–143. https://doi.org/10.32505/3013
Maulana, P. C. (2017). Upaya meningkatkan konsentrasi belajar melalui Metode Brain Gym (senam otak ) pada siswa kelas X pm 1 di SMK Negeri 1 Bantul Panni Cahaya Maulana. PROCEEDINGS | INTERNATIONAL CONFERENCE (2017), Pp. 7-15 1st ASEAN School Counselor Conference on Innovation and Creativity in Counseling, 7–15. https://www.gci.or.id/assets/papers/ascc-2017-157.pdf
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Penedekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sunarto. (2012). Ice Breaker dalam Pembelajaran Aktif. Surakarta: Yuman.
Syaiful Sagala. 2011. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alpabeta.
Trianto. 2013. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana.
Wina Sanjaya. 2008. Strategi pembelajaran berorientasi proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Copyright (c) 2025 Indah Pertiwi, Saptina Retnawati, Marissa Ulfa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.