ASPEK HUKUM PENGATURAN RUANG UDARA DI ATAS IBUKOTA NEGARA NUSANTARA UNTUK KEPENTINGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA
Abstract
The Capital City is the center of government and serves as a representative symbol of the Indonesian nation. It is one of the vital national objects that must be protected from various potential threats, both domestic and foreign. The most immediate and potentially damaging threat is one that comes from the air, such as aircraft, helicopters, drones, and other aerial vehicles. Airspace security over the Capital City is carried out by countries by deploying national defense forces with the aim of preventing sudden attacks. In addition to defense equipment capable of repelling or stopping such threats, appropriate legal regulations are needed to accommodate the deployment of defense forces in the Capital City. This study aims to analyze the legal framework governing airspace defense over the Capital City and evaluate its adequacy in addressing modern aerial threats. The research uses a normative legal method with a statutory and conceptual approach, focusing on national laws, international aviation and defense regulations, and comparative practices from other countries. The results show that current Indonesian regulations acknowledge the importance of securing airspace over vital national objects but lack specific, integrated legal instruments for swift military response. Coordination between civil aviation and defense institutions remains unclear. Although the 1944 Chicago Convention does not regulate the airspace over presidential complexes in detail, it provides for prohibited and restricted areas under Article 9(a) for national defense. In practice, countries designate prohibited areas over state palaces and central government offices, with surrounding restricted areas to balance civil aviation and security interests.
Downloads
References
Abdurrasjid, P. (1972). Kedaulatan negara di ruang udara. Jakarta: Pusat Penelitian Hukum Angkasa.
Abdurrasjid, P. (2011). Mata rantai pembangunan ilmu teknologi dan hukum kedirgantaraan nasional Indonesia. Jakarta: Fikahati Aneska.
Abu, S. (2017). Menegakkan kedaulatan negara di udara, airways di atas alur laut kepulauan Indonesia. Yogyakarta: Aksara Media Pratama.
Adolf, H. (2011). Aspek-aspek negara dalam hukum internasional. Bandung: Keni Media.
AirNav Indonesia. (2024, Oktober 19). Siaran pers Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia). https://www.airnavindonesia.co.id/cfind/source/files/sp.030%20airnav%20dan%20angkasa%20pura%20indonesia%20perkuat%20kerja%20sama%20strategis%20untuk%20tingkatkan%20pelayanan%20penerbangan.docx
Ajita, S. T., Nasir, S., & Setiawan, B. (2022). Peran TNI Angkatan Udara dalam menegakkan hukum dan kedaulatan di ruang udara nasional Indonesia. Jurnal Education and Development, 10(1), 361–364.
Amendment Article 3 bis of Convention on International Civil Aviation. (1944).
Arinanto, S. (2018). Hak asasi dalam transisi politik di Indonesia. Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Aristides, K., & Kardi, K. (2006). Air power: Dari air surveillance hingga hukum udara. Yogyakarta: APCI.
Asshiddiqie, J. (2015). Pengantar ilmu hukum tata negara. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Astawa, I. G. P. (2022). Memahami ilmu negara dan teori negara. Bandung: PT Refika Aditama.
Chelin, I. (2024, Oktober 20). Rencana perpindahan ibu kota negara dari era Bung Karno sampai Jokowi. Sepos.id. https://news.espos.id/rencana-perpindahan-ibu-kota-negara-dari-era-bung-karno-sampai-jokowi-874568#
Chun, C. K. S. (2001). Aerospace power in the twenty-first century. Alabama: Maxwell Air Force Base.
Cobb Copper, J. (1952). Roman law and the maxim cujus est solum in international air law. Journal Institute of International Air Law, 1(1). McGill University.
Convention on International Civil Aviation. (1944). Chicago.
Dewi, S. W., Radita, R. A., Adhani, R. A., & Gustini, D. R. (2023). Urgensi pengaturan nasional atas kegiatan militer asing di ruang udara Indonesia berdasarkan hukum internasional. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(17), 601–609. https://doi.org/10.5281/zenodo.8320720
Diederick, V. (2012). IHPh: An introduction to law. Netherlands: Wolters Kluwer Law and Business.
e-jurnal.tni-au.mil.id
Febrianto, T. B. H., & Triadi, I. (2023). Penerapan Air Defence Identification Zone (ADIZ) sebagai upaya pertahanan ruang udara Indonesia. Jurnal Relasi Publik, 1(4), 11–21. https://doi.org/10.59581/jrp-widyakarya.v1i4.1783
Febriyanti, F., Suhariyanto, D., & Ismail, I. (2024). Kebijakan tata negara dalam pengelolaan Flight Information Region (FIR) sebagai upaya penguatan kedaulatan udara Indonesia. Jurnal Hukum Bisnis, 13(6). https://doi.org/10.47709/jhb.v13i6.5504
Firmansyah, S. P., Zuhdizul, M., & Hidayat, T. (2022). Prognosis Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma setelah Undang‑Undang Ibu Kota Negara disahkan dalam perspektif pertahanan udara. Jurnal TNI Angkatan Udara, 1(4). https://doi.org/10.62828/jpb.v1i4.38
Hakim, C. (2010). Berdaulat di udara. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Hakim, C. (2018). Defence and aviation 1. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Hakim, C. (2021). Defence and aviation 2. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Indonesia. (2002). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Lembaran Negara RI No. 3 Tahun 2002, TLN No. 4169.
Indonesia. (2004). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Obyek Vital Nasional. Lembaran Negara RI No. 79 Tahun 2004.
Indonesia. (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Lembaran Negara RI No. 127 Tahun 2004, TLN No. 4439.
Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara RI No. 96 Tahun 2007, TLN No. 4725.
Indonesia. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara. Lembaran Negara RI No. 117 Tahun 2008, TLN No. 4925.
Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Lembaran Negara RI No. 1 Tahun 2009, TLN No. 4956.
Indonesia. (2018). Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pengamanan Wilayah Udara. Lembaran Negara RI No. 6181 Tahun 2018.
Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Rinci Wilayah Pertahanan. Lembaran Negara RI No. 1128 Tahun 2019.
Indonesia. (2021). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 95 Tahun 2021 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 tentang Aerodrome. Lembaran Negara RI No. 1438 Tahun 2021.
Indonesia. (2022). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 9 Tahun 2022 tentang Tatanan Navigasi Penerbangan Nasional. Lembaran Negara RI No. 1128 Tahun 2022.
Indonesia. (2022). Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022–2042. Lembaran Negara RI No. 104 Tahun 2022.
Indonesia. (2022). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Lembaran Negara RI No. 4 Tahun 2022, TLN No. 6766.
Indonesia. (2024). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 9 Tahun 2024 tentang Keamanan Penerbangan Nasional. Lembaran Negara RI No. 210 Tahun 2024.
International Civil Aviation Organization. (1984). Documents 9426-AN/924 (First Edition). Montreal.
International Civil Aviation Organization. (1990). International standards: Rules of the air – Annex to the Convention on International Civil Aviation (9th ed.). Montreal.
Kantaatmadja, M. K. (1994). Hukum angkasa dan hukum tata ruang. Bandung: Mandar Maju.
Kelsen, H. (2007). General theory of law and state (S. Soemardi, Trans.). Jakarta: Bee Media.
Kusumaatmadja, M., & Agoes, E. R. (2019). Pengantar hukum internasional. Bandung: PT Alumni.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. (2009). Putusan Nomor 798 K/Pid.Sus/2009.
Martono, H. K. (2012). Hukum udara nasional dan internasional publik. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum (Revisi). Jakarta: Kencana.
Pengadilan Negeri Merauke. (2009). Putusan Nomor 169/Pid.B/2008/PN.Mrk (15 Januari 2009).
Pengadilan Tinggi Jayapura. (2009). Putusan Nomor 30/PID/2009/PT.JPR (5 Maret 2009).
Pratomo, E. (2011). Hukum perjanjian internasional. Bandung: PT Alumni.
Puspitawati, D. (2017). Hukum laut internasional. Depok: Kencana.
Rahardjo, S. (2009). Penegakan hukum: Suatu tinjauan sosiologi. Yogyakarta: Genta Publishing.
Salim, H. S., & Nurbani, N. (2014). Penerapan Teori Hukum pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Setiani, B. (2023). Konsep kedaulatan negara di ruang udara dan upaya penegakan pelanggaran kedaulatan oleh pesawat udara asing. Jurnal Konstitusi. https://doi.org/10.31078/jk1432
Soekanto, S. (2022a). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Universitas Indonesia Publishing.
Soekanto, S. (2022b). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Depok: PT RajaGrafindo.
Soekanto, S., & Mamudji, S. (2004). Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta: Rajawali Pers.
Syarifudin, T. (2017). Ilmu pertahanan: Sejarah, konsep, teori, dan implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.
U.S. Department of Transportation, Federal Aviation Administration. (2016). [Title of document]. [Publisher].
United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). (1982).
Waluyo, B. (2016). Penegakan hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Widarto, B. (2018). Tinjauan hukum udara sebagai pengantar. Jakarta: Pusat Studi Hukum Militer.
Widarto, B. (2025). Kebijakan hukum ideal: Pengaturan ruang udara Indonesia untuk pertahanan negara dan kesejahteraan bangsa. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Wiyono, K., Halkis, M., & Arman, A. (2024). Integrated Air Defense System (IADS) pengamanan wilayah udara Ibu Kota Nusantara. Jurnal Diplomasi Pertahanan, 10(1). https://doi.org/10.33172/jdp.v10i1.14796
Copyright (c) 2025 Novi Sujatmiko, Bambang Widarto, Agus Suprapto

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.