IMPLEMENTASI LARANGAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR

  • Rainer Wilona Sihombing Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Indonesia
  • Irawan Harahap Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Indonesia
  • Rudi Pardede Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Indonesia
Keywords: Land Clearing, Burning Method, Environment

Abstract

Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management, specifically Article 69 paragraph (1) letter (h), explicitly prohibits land clearing by burning, as stated: "Every person is prohibited from clearing land by burning." This provision is reinforced in Article 108, which stipulates that any person who carries out land burning as referred to in Article 69 paragraph (1) letter h shall be subject to imprisonment for a minimum of 3 (three) years and a maximum of 10 (ten) years, and a fine of at least IDR 3,000,000,000 (three billion rupiah) and at most IDR 10,000,000,000 (ten billion rupiah). However, in practice, land clearing by burning is still commonly carried out in Rokan Hulu Regency, making such actions contradictory to the prevailing laws and regulations. This behavior not only disrupts public comfort due to the smoke produced but also causes environmental damage and air pollution, even though regulations prohibit such practices. The purpose of this research is to analyze the implementation of the prohibition on land clearing by burning based on Law Number 32 of 2009 in the jurisdiction of the Rokan Hulu Police, to examine the obstacles in its implementation, and to identify efforts to overcome these obstacles. The research method used is sociological juridical research. Based on the findings, the implementation of the prohibition has been carried out but not optimally. Communities continue to engage in small-scale burning in secret, especially at the beginning of the dry season. Although warning signs and banners prohibiting burning have been installed in several locations, supervision and patrols remain uneven. The main obstacles include the low awareness and understanding of the community regarding the environmental and legal impacts of burning, limited human resources and environmental investigation equipment, as well as difficulties in obtaining sufficient evidence and witnesses in the criminal process. Efforts to overcome these obstacles include enhancing environmental education and awareness programs for communities—particularly among farmers in fire-prone areas increasing the technical capacity of investigators through training on environmental law and fire forensics, and strengthening evidence collection using aerial monitoring technologies such as drones and GPS-based surveillance cameras to document burning locations as part of legal evidence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adinugroho, Wahyu Catur, I.N.N. Siryadiputra, Bambang Hero Saharjo, dan Labueni Siboro. Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International, 2004.

Alam, Setia Zain. Hukum Lingkungan Konservasi Hutan Dan Segi-Segi Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Apryani, N.W.E. "Pembukaan Lahan Hutan dalam Perspektif HAM: Studi tentang Pembakaran Lahan Terkait Kearifan Lokal". Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal) 7, no. 3 (2018).

Astuti, Y., A. Dwi, dan H. Ratna. "Pengaruh Pembakaran Berulang pada Lahan Gambut Terhadap Beberapa Karakteristik Tanah di Desa Rasau Jaya Umum Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat". Jurnal Hutan Lestari 8, no. 3 (2020).

Hamdan, M. Tindak Pidana Pencemaran Lingkungan Hidup. Bandung: CV. Mandar Maju, 2000.

Hamzah, Andi. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Hayati, R. "Implementasi Kebijakan Larangan Pembukaan Lahan Pertanian Dengan Cara Dibakar Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong". Jurnal 2, no. 2 (September 2018).

Husin, Sukanda. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Nasution, A.I. "Peran Kearifan Lokal Masyarakat Membuka Lahan dengan Cara Membakar sebagai Upaya Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan". Esensi Hukum 2, no. 1 (2020).

Nugroho, A.T. "Analisis Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Tidak Terbimbing Citra Landsat di Sawahlunto Sumatera Barat". Teknotan 13, no. 1 (2019).

Pengtuluran, Yonathan. Manajemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2015.

Prasatyo, Aji, Pujiono, dan Soemarni Amiek. "Penegakan Hukum Tindak Pidana Pembakaran Hutan di Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur". Diponegoro Law Review 1, no. 2 (2013).

Raymon, Herlina, dan Roid. "Analisis Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Pidana Kepada Yang Membuka Lahan Dengan Cara Membakar (Studi Putusan Nomor 623/Pid.B/2019/Pn.Bta)". Jurnal Hukum 7, no. 2 (Agustus 2018).

Siahaan, N.H.T. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga, 2004.

Soedomo, Moestikahadi. Pencemaran Udara. Bandung: ITB, 2001.

Supriadi. Hukum Kehutanan dan Hukum Perkebunan Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Supriadi. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Zoer’aini, Djamal Irwan. Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.

Published
2025-08-23
How to Cite
Sihombing, R. W., Harahap, I., & Pardede, R. (2025). IMPLEMENTASI LARANGAN PEMBUKAAN LAHAN DENGAN CARA MEMBAKAR. The Juris, 9(1). https://doi.org/10.56301/juris.v9i1.1704